Selasa, 15 November 2011

Memek Akhwat Kampus: mufiatun bag-1 Bapak Kost Jahanam

Mufiatun, adalah seorang gadis berjilbab yang sangat santun. Ia selalu memakai jilbab lebar, kemanapun ia pergi. Saat pergi kerumah teman, atau saat kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta di jogjakarta. Wajahnya yang cantik, kulitnya putih mulus membuat banyak laki2 tergila-gila, apalagi tubuhnya yang semampai. namun karena ia benar2 menjaga diri, semua laki2 itu ia tolak secara halus. Sebenarnya tidak sedikit laki2 yang mendekatinya berniat serius dengannya, namun tidak sedikit pula yang hanya berniat jelek. Wajahnya yang cantik, kulit putih mulus sangatlah menggoda banyak laki2 hidung belang.
Pada suatu hari, Mufiatun jatuh sakit. Tubuhnya panas dan tak bertenaga. Pagi hari itu, ia sudah muntah2 tiga kali, dan semua menguras tenaganya. Kepalanya pusing sampai membuat matanya berkunang2. Gadis alim itu terpaksa ijin untuk tidak masuk kuliah, dan beristirahat di kamar kostnya, sendirian, karena semua teman kostnya sberangkat kuliah. Karena merasa lemas, Mufiatun memutuskan untuk tidur saja, namun Mufiatun tidak dapat tertidur akibat kepalanya pusing dan setengah jam kemudian Mufiatun merasakan mual ingin muntah, Mufiatun segera memaksakan tubuhnya bangun dan melangkah gontai menuju kamar mandi.
Diluar, ia bertemu dengan Parman, bapak kostnya yang memang tidak bekerja. Ia baru saja keluar dari tempatnya bekerja. Untung saat itu mufiatun memakai jilbab, sehingga auratnya tertutup. “Ada apa, non?” tanya parman, melihat Mufiatun kepayahan berjalan.  “tolong.. Pak.. saya mau muntah.” “Kemana.. Non..?” “Tolong.. ke kamar mandi..” Parman lalu menuntun Mufiatun ke kamar mandi. Sampai di sana Mufiatun pun langsung muntah.
Setelah selesai, Parman menuntun Mufiatun kembali. Mufiatun yang lemas hanya bisa berjalan mengikuti tuntunan parman, dan tanpa menyadari arah jalannya. Ternyata parman tidak membawa Mufiatun ke kamarnya, namun ia membawanya ke kamar belakang yang jauh dari rumah utama dan kosong, hanya berisi meja dan kursi. “kok kesini pak…” tanya Mufiatun bingung, dengan pikiran yang sangat sulit dikonsentrasikan. “bapak obatin mau ya, non…” Kata Parman sambil menyeringai. Pria 48 tahun itu memang sudah memendam hasrat untuk mencoba kenikmatan Mufiatun, gadis alim yang selalu berjilbab, yang sering ia intip kemontokan tubuhnya saat Mufiatun sedang mandi. “jangan paaakk…” kata Mufiatun memelas. Gadis alim itu tahu apa yang hendak bapak kostnya lakukan pada dirinya, namun ia tak mempunyai kekuatan untuk meronta, bahkan berteriak, saat sang bapak kostnya menariknya masuk kamar kosong itu, lalu menguncinya dari dalam. Parman pun langsung berubah menjadi buas dan kasar. Mufiatun dipepet di tembok kamar kosong yang remang2 dengan penerangan cahaya lampu 3 watt itu, dan sang bapak kost langsung menggosokan tangannya di paha Mufiatun yang putih mulus dan masih tertutup rok panjang. Memang saat itu, Mufiatun memakai baju yang tertutup, rok panjang hitam, kaos longgar putih lengan panjang, dan jilbab lebar putih yang berbahan kaus. Namun justru pakian yang terkesan tertutup itu membuat gairah Parman semakin memuncak untuk membuka dan mencicipi isi didalamnya. Tangan nista parman meremas2 Memek gaids alim itu dari luar roknya. Mufiatun hanya dapat mendesah dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolaknya, karena badannya yang lemas sehabis muntah. Terkadang terdengan rintihan lirih dan permohonan agar dilepaskan. Matanya mulai berair. Namun nafsu bejat sang bapak kost sudah tak bisa dibendung lagi.
Parman pun makin kasar. Mufiatun, gadis alim yang selali berjilbab itu direbahkan dengan paksa di lantai kotor kamar kosong itu, beralaskan terpal. Rok panjang Mufiatun disingkap, dan celana dalam Mufiatun langsung ditarik ke bawah hingga betis lalu jari-jarinya mulai dimainkan di memeknya. Mufiatun hanya dapat melengguh dan mendesah ketika jarinya dimainkan di memeknya. “Ahhh.. aahh.. janggaahhhn…sshh.. mmmhhh… sshhh.. awghh..” Jari-jari tangan Parman ditusukkan makin ke dalam memeknya. Mufiatun sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa terhadap apa yang Parman lakukan padanya karena pusing di kepalanya makin berat dan tubuhnya sama sekali tidak bertenaga. “jangaaan paaakhhh… mufiatun hanya bisa merintih2 lirih minta dilepaskan, tapi tak berguna melawan gairah sang bapak kost terhadap anak kostnya yang alim namun montok. Karena Mufiatun tidak dapat berpikir jernih, Parman makin menggila menguasai tubuhnya.
Parman mulai menjilati paha Mufiatun yang putih nan mulus, makin lama makin ke atas hingga liang memeknya terjilat oleh lidahnya yang agak kasar permukaannya. Gadis berjilbab itu tiba2 makin terbawa arus kenikmatan. Kini dari mulut indah gadis alim itu hanya keluar desahan dan intihan menahan birahi. Kepalanya yang tertutup jilbab menggeleng2 kekiri kanan, matanya mulai merem melek menahan kenikmatan yang tidak seharusnya ia nikmati. lebih-lebih ketika lidah parman menemukan biji klitorisnya dan disedot-sedot oleh lidahnya hingga Mufiatun pun melintir dan menggelinjang nikmat. “Arhh.. arghh.. sshh.. sshhh.. oohh.. mmmhhh..! Pak.. Parman.. jaangaaaannhh… oouughh…laagiihh… Pak.. oouughh..!” Mufiatun berceracau tidak karuan. Parman pun makin menyedot klitorisnya lebih gila mendengar desahan liar gadis alim itu.
Setelah hampir 15 menit lamanya memek Mufiatun disedot oleh Parman, gadis alim yang santun itu mengejang-kejang, kepala Parman yang ada di selangkangannya diremasnya dan keluarlah dari memeknya cairan yang langsung dijilat dan ditelan habis oleh Parman hingga tidak bersisa. Tubuh Mufiatun makin lemas setelah cairan yang keluar dari memek dengan banyak. Hal ini berbeda dengan Parman yang makin ganas, kaos longgar Mufiatun langsung disibakkan paksa hingga agak robek, BH-nya direnggut lepas. hingga kini, buah dada Mufiatun terlihat jelas menantang. Payudaranya yang 36B terbungkus kulit putih bersih nan mulus terbuka tanpa penutup, dan terus terang baru sekali ini Mufiatun bugil dilihat oleh seorang laki-laki seumur hidupnya, karena selama ini ia benar2 menjaga dirinya.
Parman yang belum puas menikmati klitorisnya tadi, langsung melepaskan baju dan celananya hingga bugil. Mata sayu Mufiatun langsung melihat batang kemaluan Parman yang panjang, besar dan hitam mengacung tegang dan keras di antara pahanya yang kulitnya hitam legam. Saking hitamnya tubuh Parman, sampai terlihat mengkilap karena keringatnya mulai menetes dari pori-porinya.
Parman lalu naik ke atas tubuh Mufiatun dan jongkok di perutnya, batang kejantanannya menggelantung tepat di wajahnya. Mufiatun mulai berontak, ia menggelengkan wajahnya, Mufiatun tidak mau menggulum kejantanannya, karena selain hitam dan besar, kontol Parman mengeluarkan bau yang agak aneh. Tapi Parman rupanya lebih pintar, hidung Mufiatun dibekap oleh tangannya sehingga Mufiatun sulit bernapas, mau tidak mau gadis alim itu harus bernapas dengan mulut.
Begitu mulut Mufiatun terbuka untuk bernapas, tangan parman yang memegangi kontolnya langsung menyodokkan kejantanannya masuk mulut gadis berjilbab itu. Mufiatun pun tersedak oleh batang parman yang ada di mulutnya. Mufiatun berusaha berontak, namun lagi-lagi hidungnya dibekap hingga disaat mulutnya terbuka makin lebar batangnya ditekan lagi lebih ke dalam mulutnya. Mufiatun makin tersedak karena batang Parman rasanya menyentuh amandelnya. Namun rupanya walau sudah menyentuh amandelnya, batang kejantanan Parman belum sepenuhnya masuk dalam mulutnya. Parman mencoba menyodokkan lebih ke dalam lagi batangnya dalam mulut Mufiatun hingga terasa sampai kerongkongannya hingga gadis berjilbab yang cantik itu terbatuk-batuk.
Parman lalu melonggarkan dengan menarik kemaluannya sehingga Mufiatun dapat bernapas, tapi lalu dia menyodokkan lagi kontolnya masuk ke dalam mulut Mufiatun hingga Mufiatun tersengal dan terbatuk-batuk lagi, sedangkan hidung Mufiatun tetap ditutup oleh tangannya. Air mata Mufiatun mengalir deras menahan rasa sakit di kerongkongannya, dan juga rasa kehinaan dan tidak berdaya. Parman terus melakukannya selama hampir 1 jam sampai cairan putih kental, rasanya aneh dan berbau memenuhi mulut gadis alim itu. Sungguh gadis alim itu sudah tak berdaya.
Mufiatun berusaha mengeluarkan cairan itu dari mulutnya dengan menahan napas agar cairan itu tidak masuk, tapi Parman menyodokkan lagi kemaluannya sehingga cairan yang bau dan rasanya aneh tertelan juga yang membuat gadis berjilbab itu terbatuk-batuk. “Nah.. gitu dong… non. Pejuhku… harus non telan. Gimana rasanya, enak.. khan..?” Mufiatun hanya bisa menangis, sembari berusaha memuntahkan cairan kontol Parman, namun tak bisa. Gadis alim itu merasa yterhina dan tak berdaya, apalagi karena sadar, ia juga terbuai permainan.
Namun Parman rupanya semakin gila dan ganas. Tubuh Mufiatun lalu kembali ditelentangkan, kaki Mufiatun direnggangkannya dan diletakkan di pundaknya. Batang kemaluannya ditempelkan pada memek gadis berjilbab itu, lalu dengan jarinya dibukanya memek Mufiatun dan dimasukkan kejantanannya ke dalam memeknya. Memek Mufiatun yang masih rapat karena belum pernah dimasuki kemaluan siapa pun merasa seperti dirobek. Mufiatun meringis kesakitan, “Akh.. akhh.. sakit paak.. sakit..!”
Kejantanan Parman mulai membongkar memek Mufiatun yang masih rapat dan sempit. Disodokkannya batangnya yang hitam, panjang dan besar itu ke memeknya. Gadis berjilbab itu dibuatnya menjerit-jerit menerima sodokan itu di memeknya, “Akh.. sakit paakhh.. besar sekali..” “Gimana non rasanya..? Nanti juga enak kok.. non… nanti pasti non malah ketagihan…” kata Parman sambil menyeringai.
Payudara Mufiatun yang ranum, terbungkus kulit yang putih bersih pun dan ukurannya 36B sudah dilahap oleh mulutnya, dicucup, disedot dan digigit putingnya. Mufiatun makin lama mulai kembali terbawa kenikmatan, makin menggelinjang mengikuti irama permainannya. Tangisan kecil gadis berjilbab itu kembali melirih. Tubuh Parman yang hitam legam sangat kontras, terlihat terus menyodok diatas tubuh Mufiatun yang putih mulus. Makin lama permainan mereka membuat tubuh Parman mengkilat karena keringat yang menimbulkan aroma bau yang tidak enak, yang membuat Mufiatun ingin muntah lagi, namun memeknya rasanya makin enak setelah semua batangnya masuk ke memeknya.
“Argh.. argh..!!mmmhhh…eeeiiihh… paaakkkhhh… ssuudaaahh… eemmhh.. eemmhh… enaakkkhh… eemmmmhhhh…” Mufiatun terus merintih dan mengerang nikmat. Parman terus menghujamkan kemaluannya ke dalam memek Mufiatun yang rapat dan kesat. Perasaan nikmat sama sekali belum pernah Mufiatun rasakan dalam hidupnya. Munfiatun semakin terhanyut, merintihd an menjerit tenggelam dalam genjotan kenikmatan bapak kostnya. Gadis yang biasanya alim itu menikmati perkosaan yang ia alami.
Parman pun juga terus melumatkan payudara Mufiatun dengan putingnya digigit-gigit, yang membuat Mufiatun makin menggelinjang. “edyan!! Hhh…hhh…enak banget memekmu mbak… nikmat banget..! Kontolku kayak diperas-peras..! Enak buanget.. mbak Mufiatun…” jawabnya sambil terus melakukan gerakan yang membuat Mufiatun terasa nikmat.
Hampir satu jam kemudian, memek Mufiatun terhujam batang kejantanannya Parman. Mufiatun pun memberontak dan mengelepar ke kiri dan kanan, sambil merintih dan mendesah. Memek Mufiatun terasa sakit luar biasa dengan mengeluarkan cairan putih kental dan berdarah, namun juga nikmat bukan kepalang. Cairan itu membasahi kemaluan Parman yang masih tertanam di memeknya. Saking banyaknya cairan itu sampai keluar hingga meluber ke paha.
“Argh.. arghh.. mmhh… eemmmhh… maauu pipiiisshh.. paakkkhh… aaiiiiihhh!!..aiihhhh!!! auuuugggh!!!” Mufiatun pun mengejang2 menggapai ledakan orgasme yang mengguncangnya. Tubuhnya serasa dilolosi tulang2nya, lalu melayang tinggi. Sungguh jkenikmatan yang sangat kontras, yang ia dapatkan dalam perkosaan itu. Setelah sekitar setengah menit terguncang2 orgasme, Tubuh Mufiatun pun lemas tidak berdaya dengan tetesan cairan putih kemerah-merahan di memek gadis berjilbab itu yang tumpah ke seprei, membuatnya agak panik karena menyadari bahwa keperawanan yang selama ini ia jaga telah direnggut paksa oleh bapak kostnya yang bejat. Namun ia juga marah pada dirinya sendiri, kenapa ikut menikmatinya. Tangisnya kembali terdengar, namun gadis alim yang cantk dan sekal itu tidak berbuat apa-apa ketika Parman memutar posisinya hingga Mufiatun menungging. Dan selama itu pun batang Parman masih tertanam pada memek Mufiatun sehingga terasa agak perih. Parman lalu mulai memompa Mufiatun lagi. Kemaluannya keluar masuk memek gadis alim itu. Makin lama rasa perih memeknya hilang karena rasa nikmat luar biasa yang Mufiatun rasakan pada memeknya. Mufiatun merasa kalau batang kejantanan Parman rasanya lebih tertusuk ke dalam lagi hingga terasa ke perutnya. Rintihan gadis alim itu kembali terdengar. Bajunya yang sudah awut2an, jilbab putih lembut yang sudah kusut masai, basah kuyup oleh peluhnya, dan rintihan serta tangisan pasrahnya menunjukkan bahwa Mufiatun sang gadis alim itu sudah benar2 tak berdaya.
Hampir 1 jam kemudian, Mufiatun pun mengeluarkan cairan lagi yang membuat dirinya makin lemas tidak berdaya, yang mana banyak sekali cairan putih kental seakan tidak habis-habisnya dari memeknya, tubuhnya menjadi lunglai. “Akh… akh.. mmaaaassshh….Mufiatun ppipis lagiiihhh…!! Aiiihhh!! Aihhh!!!”
Lima menit kemudian, akhirnya Parman pun sampai juga pada puncaknya. Namun karena posisi tubuhnya yang sudah loyo, sehingga Parman tidak dapat melepaskan batang kemaluannya dari memek Mufiatun dan secara otomatis cairan hangat pun mengalir dengan derasnya dari kontolnya membasahi rahimnya. “Mbak.., aku keluar nich..! Aku.. keluar.. argh.. argh.. tapi.. nggak bisa dicabut dari memek mbakk..aaarrghhh!!..” Mufiatun tidak bisa berbuat apa-apa atas tindakan Parman membuang sperma di rahimnya. Tangisnya semakin keras, menyadari bahwa ia bisa hamil karena tindakan baak kostnya itu. Namun saat sperma sang bapak kost muncrat memasuki liang memeknya, ada rasa hangat dan nikmat yang ia rasakan.
Setelah cairan sperma Parman membasahi memeknya, dan setelah dia mengubah posisi tubuhnya, akhirnya batang kejantanannya terlepas juga dari memeknya. Lalu ambruklah tubuh Parman di atas tubuh Mufiatun yang sangat lemas. Mereka pun lemas tidak berdaya. Kembali terdengar isak tangis Mufiatun, lemah karena perkosaan yang telah ia alami. Tak beberapa lama, sang bapak kost itu keluar kamar kosong itu, dan kembali membawa sebotol air minum kemasan. Ia langsung menenggak setengahnya, lalu mendudukkan Mufiatun agar mudah meminumnya. Mufiatun yang amat lelah dan memang haus karena perkosaan tadi langsung meminum air yang diberikan sang bapak kost. Air minum tadi seakan menyegarkan Mufiatun, walaupun isak tangisnya masih sesekali terdengar. Setelah beberapa saat mengambil nafas, sang bapak kost menciumnya, lalu kembali mendorong tubuh Mufiatun untuk terlentang. Ternyata sang bapak kost kembali terpacu birahinya. Mufiatun hanya pasrah. Airmatanya kembali mengalir, dan kembali ia menjerit kecil ketika kontol besar hitam bapak kostnya menyeruak lubang memek gadis alim itu. Sang bapak kostnya kembali menikmati tubuh lemah Mufiatun selama beberapa jam, sampai beberapa saat sebelum teman kost Mufiatun pulang, sekitar jam 1 siang. Gadis berjilbab itu berkali2 orgasme dalam genjotan sang bapak kost.

1 komentar: