Kamis, 24 November 2011

Memek Akhwat Kampus : Ningsih 3 Diperkosa Tukang Becak Lagi

Bangun dari tidurnya pukul sepuluh malam, Ningsih sudah tidak melihat keberadaan tukang becak bajingan itu dikamarnya. Dengan isak tangis yang amsih tersisa, gadis berjilbab itu memakai daster longgar dan jilbabnya,  melangkah gontai keluar dari kamar, menuju kamar mandi. Suasana di rumah kostnya telah sepi, menunjukkan semuanya sudah tidur. Masuk di kamar mandi, kembali Ningsih menangis, gadis aim yang cantik berjilbab lebar itu tidak menegrti, mengapa ia menjadi obyek perkosaan para lelaki bejat. Saat ia masih terus meratapi nasibnya, tiba tiba ada tangan yang merengkuhnya dari belakang. Ternyata gadis berjilbab itu lupa menutup pintu kamar mandi, dan tukang becak bajingan itu belum pergi. Ningsih kembali terisak dan berusaha meronta, namun rontaannya yang telah lemah sudah tidak mampu menandingi gairah tukang becak itu yang kembali terbakar. tukang becak itu menciumi tengkuk Ningsih dan tangannya memeluk dan sepertinya meremas payudara Ningsih dari luar bajunya. Ningsih hanya kembali bisa pasrah dan menangis.
Tukang becak it umenyibakkan jilbab ningsih kepundak, dan langsung merenggut lepas kancing2 daster ningsih, lalu menurunkan daster ningsih hingga pundak dan tengkuk putih bersih gadis cantik berjilbab itu terlihat, dan mulai menciuminya. terdengar suara kecupan-kecupan tukang becak itu di leher dan tengkuk Ningsih. Lalu tukang becak itu membalik Ningsih dan menciumi bibir gadis alim itu dengan liar. Gadis alim itu tak bisa melakukan apa2 dan hanya bisa pasrah. Bahkan birahinya kembali tersulut, dan tanpa sada, gadis berjilbab itu membalas ciuman tukang becak jahanam itu. Tangan tukang becak itu meremas kedua belah payudara Ningsih yang hanya memakai daster. Desahan nikmat gadis berjilbab itu mulai terdengar.
Mereka terus berciuman, tukang becak itu menciumi pangkal leher Ningsih sambil tangannya masuk ke selangkangan Ningsih yang dasternya diangkat keatas. Lalu tukang becak itu menarik daster Ningsih ke bawah hingga nampak payudara putih gadis alim itu menggantung dan langsung dilahap tukang becak itu. Putingnya dijilat dan dihisap membuat Ningsih menggelinjang kegelian. Mulutnya mendesah-desah semakin keras sementara tangannya refleks meremas rambut tukang becak itu yang semkain ganas manciumi perut Ningsih dan terus turun ke selangkangannya. Tukang becak itu melahap memek gadis berjilbab yang alim itu sambil tangannya meremas payudaranya. Ningsih mulai mengerang-erang penuh kenikmatan.
Tukang becak itu menarik semua daster dari tubuh Ningsih sehingga ningsih yang pasrah itu kini hanya memakai jilbab putih kausnya yang tersingkap. Tukang becak itu lalu membimbing Ningsih keluar dari kamar mandi menuju dapur didekatnya. Tukang becak itu menaikkan tubuh gadis berjilbab yang sudah pasrah itu ke meja dapur, lalu mengangkangkan kaki ningsih yang putih bersih. Ia sendiri kembali membuka celana yang dipakainya, menunjukkan kontolnya yang hitam besar. Ningsih menggingit bibir dan memegang pundak tukang becak itu waktu tukang becak itu mendekat dan mencoba menusukkan kontolnya ke memek Ningsih yang kakinya mengangkang. Gadis berjilbab itu masih merasa takut walau juga ingin kembali menikmati kenikmatan yang sudah ia dapatkan sebelumnya.
Lalu pelan tukang becak itu mulai mengocok kontolnya pelan. Tubuh mereka bergoyang-goyang, juga meja. Keringat muai membasahi tubuh sintal ningsih yang alim. Sambil menggoyang, tukang becak itu memegang paha Ningsih dan sambil menjilati payudaranya yang terguncang-guncang. Tangan Ningsih menumpu ke belakang. Tubuhnnya terguncang-guncang oleh goyangan pantat tukang becak itu di selangkangannya. Gadis alim itu mendesah-desah.
Lalu tiba-tiba kaki Ningsih memeluk tubuh tukang becak itu yang terus menggoyang-goyang, Ningsih memeluk tukang becak itu dan tukang becak itu sepertinya tahu kalau Ningsih mau orgasme, lalu dia menghentikan kocokannya dan menciumi bibir gadis alim itu pelan. Lalu tukang becak itu menggendong tubuh Ningsih dan membawanya ke ruang tamu.
Tukang becak itu lalu duduk di sofa dan menaruh Ningsih dipangkuannya.Gadis alim itu kembali mendesah keras waktu kontol tukang becak itu masuk ke memek Ningsih. Gadis berjilbab I tu sudah benar-benar pasrah sehingga ia sudah tidak memberontak lagi.
Dengan posisi saling berhadap-hadapan, pak becak itu mulai menggoyang2kan pantat Ningsih maju mundur, lalu setelab beberapa lama, Ningsih mulai menggoyangkan pantatnya sendiri. Sang tukang becak itu menambahinya dengan menjilati payudara ningsih yang putih bersih dan montok. Tangan Ningsih menumpu pada pegangan sofa, tukang becak itu memegani punggung Ningsih dan mengusap-usapnya. Gadis berjilbab itu terus mengocok memeknya di kontol tukang becak itu sambil melenguh dan mengerang. Goyangan Ningsih semakin kecang dan membuat tukang becak itu melenguh keras dan menggigit payudara putih gadis berjilbab itu yang tepat dihadapannya. Sang gadil alim yang biasanya santun dan menjaga kehormatannya kini terlarut dalam gairah birahi bersama seorang tukang becak dengan kontol hitam.
Lalu tubuh Ningsih mengejang dan dia menjerit tertahan, terhentak2 beberapa kali, lalu kocokannya berhenti. Ternyata dia sudah orgasme. Tapi tukang becak itu belum. Tukang becak itu lalu mengangkat tubuh Ningsih dan mendudukkan sang gadis alim yang sudah pasrah itu disampingnya. Tukang becak itu mendorong kepala Ningsih dan memaksanya mengulum kontol tukang becak itu yang masih tegak. Tukang becak itu mengangkangkan kakinya.
Awalnya agak canggung, namun karena birahi, Ningsih mulai menjilati kontol tukang becak itu yang masih menjulang. Lidah Ningsih terlihat menjilati buah peler tukang becak itu dan menghisap-hisapnya, tangan kanannya meraba-raba buah pelir tukang becak itu yang mengerang erang dengan mata terpejam. Pelan Ningsih terus menjilati kepala kontol tukang becak itu, lalu memasukkannya ke mulut pelan, dihisap lalu dikocok-kocok dengan mulutnya. Tukang becak itu meracau tak karuan dan mendesis-desis.
Belum sampai keluar, tukang becak itu mengendong tubuh Ningsih yang sudah lunglai dan membawanya ke kamar mandi sambil terus mengemot-emot payudara putih gadis berjilbab lebar itu. Di kamar mandi, dibawah guyuran shower, kembali sang tukang becak memperkosa Ningsih dengan berdiri. Kocokan2 kontol besar di memek gadis alim itu membuatnya mengerang2 hebat dan orgasme berkali2, sebelum kemudian sang tukang becak menyemprotkan air maninya ke memek Ningsih, dan meninggalkannya terlentang pasrah di lantai kamar mandi yang dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar